Masjid Saka Tunggal
Tempat Wisata Kebumen di Desa Pekuncen, Kec Sempor, 15 km dari kota
Gombong, yang diyakini merupakan masjid tertua di Kebumen; dibangun
sekitar 1719 pada masa Adipati Mangkuprojo.
Pantai Logending,
Tempat Wisata Kebumen di Kec Ayah, 9 Km dari Goa Jatijajar dengan tepian
pantai luas yang bisa dinikmati dengan menyewa perahu menyusuri muara
Sungai Bodo, serta menyaksikan keindahan matahari tenggelam.
Pantai Karangbolong
Tempat Wisata Kebumen sekitar 40 km dari pusat kota, dengan pantai
landai luas berpasir halus kasar berwarna kelabu. Di sisi timur terdapat
Gua Karangbolong sepanjang 30 m, lebar 10 m dan tinggi 5 m yang
diperkirakan berumur 15-30 juta tahun dan digunakan sebagai sarang
burung walet. Bisa ditempuh melalui Gombong, atau melalui Petanahan –
Pantai Suwuk.
7. Pantai Petanahan
Tempat Wisata Kebumen di Desa Karanggadung, Kec Petanahan, 17 Km dari
Kota Kebumen, dengan gelombang ombak pantai selatan yang besar dan
berkejaran tanpa henti dengan debur yang keras.
8. Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti
Tempat Wisata Kebumen yang berjarak sekitar 7 Km dari Pantai Ayah
sebelah timur, dengan pasir putih, karang terjal yang menyerupai batu
raksasa dan perbukitan; jalan menuju pantai menganti cukup berliku,
banyak jalan yang cukup terjal karen aterletak di daerah perbukitan.
tapi setelah sampai di pantai Menganti rasa lelah tersebut terbayar
lunas akan keindahan pantai Menganti…”
9. Pemandian Air Panas Krakal
Tempat Wisata Kebumen di Desa Krakal, Kec Alian, 11 km dari pusat Kota
Kebumen, merupakan pemandian air panas mengandung belerang yang bisa
menyembuhkan penyakit kulit. Mata airnya berasal dari formasi batuan
Penosogan Karangsambung, dengan suhu 40 derajat Celcius.
10. Waduk Sempor
Tempat Wisata Kebumen yang berada di kecamatan sempor sekitar 32 km dari
pusat kota; pemandangan di sekeliling waduknya bisa dinikmati dengan
naik speedboat atau perahu tradisional.
11. Waduk Wadas Lintang
Tempat Wisata Kebumen di Kec Wadas Lintang, 34 Km dari Kota Kebumen,
yang menggunakan Kali Gede sebagai sumber air utamanya. Waduk ini
disukai oleh penggemar olah raga memancing.
waduk ini tereletak di perbatasan kebumen dan Wonosobo..
Tempat Wisata Kebumen di Kota Gombong, 21 km dari Kota Kebumen, dengan
luas 3607 m2 di bagian atas dan bawah, yang dibangun Belanda pada abad
ke-18. Tinggi Benteng 10 m, cerobong 3 m, dan terdapat 16 barak.
13. Pantai Lembupuwo/Mirit
Pantai lembupurwo terletak di bagian selatan dan ujung timur
kabupaten kebumen, pantai ini memiliki pemandangan yang indah ,karena di
tepi pantai terdapat pohon cemara yang cukup rindah , jadi enak buat
refresing. Disana juga terdapat kolam seperti danau air tawar yang
indah, sehabis mandi di pantai bias langsun mandi di kolam tersebut.
Anda tertarik?? Ayoh berkunjung ke pantai lembupurwo, kab.Kebumen, kec.
Mirit, desa lembupurwo, letaknya mudah di jangkau, dekat jalur
selatan/jln.Deandeles!!!
14. Gunung pranji
gunung pranji terletak di sebelah barat laut kota kebumen, terletak
di kecamatan pejagoan; di puncak gunung Pranji kita dapat menikmati
indahnya sunset/sunrise, jika kondisi cerah. kita juga dapat melihat
indahnya kota kebumen, gombong dan sekitarnya dari puncak gunung pranji,
kita juga dapat melihat laut selatan dari puncak gunung….
http://irwantav.wordpress.com/2011/12/21/tempat-tempat-daerah-wisata-di-kabupaten-kebumen/
Jumat, 23 November 2012
Gua Petruk,
Tempat Wisata Kebumen di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kec Ayah, 6 Km dari Gua Jatijajar, denjgan suara tetesan air kapur yang tak pernah henti. Stalaktitnya sangat indah; ada yang menyerupai tokoh Semar, bapak jenggot, anjing duduk serta, maaf, payudara wanita, yang bisa dijangkau tangan. Dewasa: Rp. 8.000, anak Rp. 4.500
http://irwantav.wordpress.com/2011/12/21/tempat-tempat-daerah-wisata-di-kabupaten-kebumen/
Tempat Wisata Kebumen di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kec Ayah, 6 Km dari Gua Jatijajar, denjgan suara tetesan air kapur yang tak pernah henti. Stalaktitnya sangat indah; ada yang menyerupai tokoh Semar, bapak jenggot, anjing duduk serta, maaf, payudara wanita, yang bisa dijangkau tangan. Dewasa: Rp. 8.000, anak Rp. 4.500
http://irwantav.wordpress.com/2011/12/21/tempat-tempat-daerah-wisata-di-kabupaten-kebumen/
2.Arung Jeram Padegolan
Tempat Wisata arung jeram yang bisa dimulai di Desa Sendang Dalem, Kecamatan Prembun, kawasan Waduk Lintang, Kebumen, dengan air sungai yang jernih, karakteristik sungai yang berkelok dengan batu-batu besar dan beberapa jeram yang membutuhkan ketrampilan untuk melewatinya, dengan titik akhir di Bendungan Pejengkolan.
Tempat Wisata arung jeram yang bisa dimulai di Desa Sendang Dalem, Kecamatan Prembun, kawasan Waduk Lintang, Kebumen, dengan air sungai yang jernih, karakteristik sungai yang berkelok dengan batu-batu besar dan beberapa jeram yang membutuhkan ketrampilan untuk melewatinya, dengan titik akhir di Bendungan Pejengkolan.
Goa Jatijajar
Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.
Dibentuk alam selama ribuan tahun, muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21 kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen.
Gua Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.
Benteng Van der Wijck Salah Satu Warisan Budaya Indonesia
Tidak hanya tentara Belanda saja yang pernah hidup di Benteng Van Der
Wijck. Akan tetapi, banyak juga orang-orang penting dari Indonesia yang pernah
hidup di benteng ini. Seperti Soeharto
saat menjadi anggota KNIL. Benteng Van Der Wijck terletak di Desa Sedayu,
Kecamatan Gombong, Kebumen, Jawa Tengah.
Benteng kokoh berwarna merah ini,
telah berganti-ganti fungsi. Sejak dibangun sekitar tahun 1825-1830, Benteng
ini digunakan sebagai tempat pertahanan.
Namun sejumlah ahli meyakini bahwa benteng ini bukan merupakan benteng
pertahanan, tetapi benteng logistik dan Puppilen School (sekolah calon militer).
Benteng ini dibangun pada awal
abad 19, seiring dengan meluasnya pemberontakan Diponegoro.
Pemberontakan ini, sangat
merepotkan pemerintah kolonial Belanda karena Diponegoro didukung beberapa
tokoh elit di Jawa bagian Selatan. Oleh sebab itu,
Belanda menerapkan taktik benteng stelsel yang artinya
daerah yang dikuasai segera dibangun benteng.
Gubernur jenderal Van
den Bosch
adalah tokoh
yang memprakarsai pendirian benteng ini.
Tujuan dibangunnya Benteng ini sebagai tempat
pertahanan (sekaligus penyerangan) di daerah karesidenan Kedu Selatan. Adanya aturan sitem kerja rodi ( kerja paksa ) pada masa itu, banyak benteng yang
dibangun karena ada aturan bahwa penduduk harus membayar pajak dalam bentuk
tenaga kerja.
Sebelumnya gubernur jenderal Deandels punya proyek serupa yaitu
jalan raya pos (Anyer – Penarukan, sepanjang l.k. 1.000 km), juga dengan kerja
rodi. Tentu saja cara ini membuat penduduk kita makin menderita. Dilihat
dari bentuk bangunan, pembangunannya sezaman dengan benteng Willem (Ambarawa)
dan Prins Oranje (Semarang – kini sudah hancur).
Nama Fort Cochius (Benteng Cochius) diambil dari salah
seorang perwira militer Belanda (Frans David Cochius) yang pernah ditugaskan di
daerah Bagelen (salah satu wilayah karesidenan Kedu), yaitu digunakan untuk nama benteng dengan tinggi tembok 10 m.
Pada
bagian depan pintu masuk tercantum nama
Van der Wijck, yang tercantum pada bagian depan pintu masuk.
Van der Wijck merupakan
salah seorang perwira militer Belanda yang pernah menjadi komandan di Benteng
tersebut. Reputasi van der Wijck ini cukup cemerlang karena salah satu jasanya
adalah membungkam para pejuang Aceh, tentunya dengan cara yang kejam. Pada
zaman Jepang, benteng ini dimanfaatkan sebagai barak dan tempat latihan para pejuang PETA.
Dilihat dari fisiknya, Luas Benteng
atas 3606,625m2. Benteng bawah 3606,625 m2. Tinggi Benteng 9,67 m, dan ditambah pula
cerobong 3,33 m. Ada juga 16 barak dengan ukuran masing-masing 7,5 x 11,32 m. Barak ini telah mengalami renovasi yang cukup bagus. Akan tetapi, disayangkan renovasi ini kurang memperhatikan kaidah konservasi bangunan
bersejarah mengingat bangunan ini potensial sebagai salah satu warisan budaya
(cultural heritage).
Langganan:
Postingan (Atom)